Maksud
hati memeluk Gunung
Kepuncakpun
akan ku daki
Meski
tak pasti dan tak bisa diramal
Namun
Aku yakin masa depan bisa ku genggam
Asal
berbuat dari sekarang.
Oleh
Liston
Panjaitan
Mahasiswa
S1 Administrasi Negara, berasal dari Medan
Tekat
itulah yang selalu ku kobarkan. Cita-cita pasti akan terwujud, karena dijalani
dengan tekad kuat dan tujuan yang sudah terhayat. Sebuah rumusan dalam meraih
cita-citaku, diantaranya :
Niat, merupakan awal
untuk mengubah masa depan menjadi lebih
cerah. Niat merupakan ketetapan
hati dan keinginan dari hasil proses berfikir untuk melakukan tindakan
tertentu. Tindakan tersebut pun selalu didahului dengan 3 (tiga) hal yakni : Berfikir, Niat, Sikap hingga akhirnya
seseorang bisa menjadi pemenang.
Dalam berfikirpun kita wajib
mengkaji beberapa hal yakni tentang kebenaran. Sedangkan kebenaran bisa dilihat dari manfaat dan kebaikan yang diperoleh dari proses berfikir kita.
Selain hasil proses berfikir, niat
juga bisa timbul dari emosi seperti rasa marah, sedih, kecewa maupun iba.
Kalau niat sudah
terpatri dengan begitu kuatnya, lalu buat apa.? Cukupkah hanya dengan niat.?
Tidak teman, setelah niat telah bulat, kita tak bisa serta merta untuk
bertindak ambisius dan tanpa aturan alam. Kita perlu menyesuaikan dengan waktu
dan kemampuan, karena dua hal ini sangat vital dalam kaitanya dengan niat.
Setelah hal tersebut dapat terhandle maka yang perlu dilakukan adalah pemeliharaan
niat, yakni dengan memotivasi diri sendiri. Niat yang didorong oleh motivasi
akan semakin kokoh keberadaanya dan akan semakin dekat dengan yang namanya “
Perwujudan”.
Motivasi adalah desakan
emosi yang dapat dirasakan dalam hati yang mampu menggetarkan semangat untuk
melakukan sesuatu. Jika niat diiringi dengan motivasi maka yakinlah, semangat
akan berkobar terus-menerus dan halangan-halangan pra-tindakan akan dapat kita
singkirkan untuk mencapai kesuksesan. Motivasi yang kuat akan membawa kita pada
kemajuan, namun sebaliknya jika motivasi saja sudah lemah dapat dipastikan yang
didapatkan hanyalah kemunduran belaka.
Takut dan
keragu-raguan, biasanya menjadi penghalang terpeliharanya
semangat. Ketahuilah kawan, perasaan takut itu sebenarnya timbul dari fikiran
kita sendiri sebagai akibat dari terlalu banyaknya fikiran-fikiran negatif
(pesimis) dan terlalu banyak
membayangkan kesulitas-kesulitan yang memang ada maupun yang belum tentu ada.
Jangan biarkan keragu-raguan itu menjadi penghalang perjalanan kesuksesan, namun
jadikanlah keragu-raguan itu sebagai penolong kita karena hal tersebut akan
menimbulkan sikap hati-hati. Disinilah diperlukan sikap dan fikiran positif
dalam diri kita.
Niat, motivasi,
semangat itulah yang bisa dijadikan modal dalam meraih puncak gunung
(cita-cita) dan memeluknya. Inilah awal untuk mengubah hidup dan meraih sebuah
kesuksesan yang luar biasa. Niat yang telah terpatri tadi bisa juga
dikombinasikan dengan ambisi besar.
Sehingga perwujudanya merupakan perjalanan panjang yang memang harus dilalui.
Ikutilah kata hati,
dan pastikan dalam meraih cita-cita
bukan dengan menggunakan cara pragmatis dan instan, namun memerlukan
sebuah perencanaan (Master Plan), Sub-Plan, dan action (tindakan).
Semoga bermanfaat !
0 komentar:
Posting Komentar