Selasa, 26 Februari 2013

Sebuah refleksi diri


Maksud hati memeluk Gunung
Kepuncakpun akan ku daki
Meski tak pasti dan tak bisa diramal
Namun Aku yakin masa depan bisa ku genggam
Asal berbuat dari sekarang.

Oleh
Liston Panjaitan
Mahasiswa S1 Administrasi Negara, berasal dari Medan

Tekat itulah yang selalu ku kobarkan. Cita-cita pasti akan terwujud, karena dijalani dengan tekad kuat dan tujuan yang sudah terhayat. Sebuah rumusan dalam meraih cita-citaku, diantaranya :
Niat, merupakan awal untuk mengubah masa depan menjadi lebih  cerah. Niat   merupakan ketetapan hati dan keinginan dari hasil proses berfikir untuk melakukan tindakan tertentu. Tindakan tersebut pun selalu didahului dengan 3 (tiga) hal yakni  : Berfikir, Niat, Sikap hingga akhirnya seseorang bisa menjadi pemenang.
          Dalam berfikirpun kita wajib mengkaji beberapa hal yakni tentang kebenaran.  Sedangkan kebenaran bisa dilihat dari manfaat dan kebaikan yang diperoleh dari proses berfikir kita.
          Selain hasil proses berfikir, niat juga bisa timbul dari emosi seperti rasa marah, sedih, kecewa maupun iba.
Kalau niat sudah terpatri dengan begitu kuatnya, lalu buat apa.? Cukupkah hanya dengan niat.? Tidak teman, setelah niat telah bulat, kita tak bisa serta merta untuk bertindak ambisius dan tanpa aturan alam. Kita perlu menyesuaikan dengan waktu dan kemampuan, karena dua hal ini sangat vital dalam kaitanya dengan niat. Setelah hal tersebut dapat terhandle  maka yang perlu dilakukan adalah pemeliharaan niat, yakni dengan memotivasi diri sendiri. Niat yang didorong oleh motivasi akan semakin kokoh keberadaanya dan akan semakin dekat dengan yang namanya “ Perwujudan”.
Motivasi adalah desakan emosi yang dapat dirasakan dalam hati yang mampu menggetarkan semangat untuk melakukan sesuatu. Jika niat diiringi dengan motivasi maka yakinlah, semangat akan berkobar terus-menerus dan halangan-halangan pra-tindakan akan dapat kita singkirkan untuk mencapai kesuksesan. Motivasi yang kuat akan membawa kita pada kemajuan, namun sebaliknya jika motivasi saja sudah lemah dapat dipastikan yang didapatkan hanyalah kemunduran belaka.
Takut dan keragu-raguan,  biasanya menjadi penghalang terpeliharanya semangat. Ketahuilah kawan, perasaan takut itu sebenarnya timbul dari fikiran kita sendiri sebagai akibat dari terlalu banyaknya fikiran-fikiran negatif (pesimis)  dan terlalu banyak membayangkan kesulitas-kesulitan yang memang ada maupun yang belum tentu ada. Jangan biarkan keragu-raguan itu menjadi penghalang perjalanan kesuksesan, namun jadikanlah keragu-raguan itu sebagai penolong kita karena hal tersebut akan menimbulkan sikap hati-hati. Disinilah diperlukan sikap dan fikiran positif dalam diri kita.
Niat, motivasi, semangat itulah yang bisa dijadikan modal dalam meraih puncak gunung (cita-cita) dan memeluknya. Inilah awal untuk mengubah hidup dan meraih sebuah kesuksesan yang luar biasa. Niat yang telah terpatri tadi bisa juga dikombinasikan dengan ambisi besar.  Sehingga perwujudanya merupakan perjalanan panjang yang memang harus dilalui.
Ikutilah kata hati, dan pastikan dalam meraih cita-cita  bukan dengan menggunakan cara pragmatis dan instan, namun memerlukan sebuah perencanaan (Master Plan), Sub-Plan, dan action (tindakan).
Semoga bermanfaat !

0 komentar:

Posting Komentar