Lokakarya
Penerbitan Mahasiswa se-Indonesia di Malang tahun 1992 telah menorehkan pena
emas bagi perjalanan aktifis pers mahasiswa di Indonesia selanjutnya. Terutama,
setelah diadakannya kesepakatan tentang sebuah organ baru-wadah pers mahasiswa
Indonesia yaitu Perhimpunan Pers Mahasiswa (PPMI). PPMI adalah sebuah wadah
alternatif dan salah satu bagian dari wadah pers mahasiswa di Indonesia. Dengan
adanya kesepakatan ini, PPMI diharapkan mampu mengakomodasikan dan menyikapi
setiap persoalan dan perkembangan yang menyangkut kehidupan pers mahasiswa dan
masyarakat pada umumnya.
Di acara
tersebut berkumpulnya PPMI DK (Dewan Kota) dari seluruh Indonesia, yaitu PPMI
DK Tasikmalaya, PPMI DK Bandung, PPMI DK Semarang, PPMI DK Yogyakarta, PPMI DK
Surabaya, PPMI DK Madiun, PPMI DK Makasar, PPMI DK Mataram, PPMI DK lainnya
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, dan LPM Seluruh Kampus di Indonesia
yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Dimana perjalanan menuju UNHI sangatlah melelahkan,
dari stasiun Lempuyangan Jogja, PPMI DK Yogyakarta menaiki Kereta Api “Sri
Tanjung” menuju Stasiun Banyuwangi Baru. Di dalam suasana perjalanan, kami
sering bercanda agar suasana perjalanan tidak membosankan, akan tetapi kondisi
tubuh masing-masing tidaklah sebagus dengan kondisi para atlit yang menyebabkan
kelelahan. Perjalanan jogja-banyuwangi memakan waktu 15jam (07.30 – 23.00).
Tidak sampai disitu perjalan kami, sesampainya di stasiun banyuwangi baru
dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju pelabuhan Ketapang, dengan menaiki Bus
Malam yang dimana bus tersebut menaiki kapal dan menyeberang dari pelabuhan
ketapang menuju pelabuhan gilimanuk, dengan waktu 30menit kami sampai ke pulau
Bali.
Dengan bus malam, dilanjutkan perjalanan menuju
terminal mangwi. Dalam perjalanan tersebut banyak yang telah terlelap dalam
heningnya malam. Setelah sampai di terminal mangwi dilanjutkan dengan naik
travel APV dan sampailah kami PPMI DK Yogyakarta di Universitas Hindu Indonesia
Denpasar Bali.
Saya akan menceritakan kejadian apa yang saya alami
selama mengikuti acara Dies Natalis dan Persma Fair di UNHI Denpasar.
Ditanggal 14 Februari 2013, setibanya di UNHI kami
langsung menempati ruangan atau asrama tempat istirahat tidur selama 4hari di
Bali, setelah istirahat sejenak kami berinisiatif untuk jalan-jalan ke pantai
Sanur. Aneh nya pada perjalanan mau ke pantai sanur, tidak ada satu pun
angkot/bus yang lewat, hehehe ya akhirnya charter bus mini untuk perjalanan ke
pantai sanur.
Setelah bersantai ria di pantai sanur, di hari kedua
dimulainya acara resmi dies natalis dan persma fair.
Dalam kesempatan Dies Natalis ini, merupakan ajang
silaturahmi antar LPM sehingga jaringan kerja dari berbagai LPM bisa menyatu.
Dihari pertama 15 Februari 2013, terdapat acara Seminar Nasional yang mengusung
tema “Mendorong keterbukaan Informasi Terhadap Sumber Daya Alam”, dimana
seminar ini mendatangkan narasumber yang telah ahli dalam hal tersebut, seperti
Mentri Lingkungan Hidup akan tetapi Pak Mentri berhalangan hadir dan diwakilkan
oleh staf atau wakilnya, dan berbagai narasumber yang sudah ahli di bidangnya.
Dihari keduapun sama, seminar nasional yang
mengangkat tema “Mengembalikan Paradigma klasik pers mahasiswa”. Di seminar
tersebut, pematerinya tak tanggung-tanggung yaitu Ketua Dewan Pers Bpk Bagir
Manan, dan Sdr Citra direktur Krisna Institute.
Di acara seminar tersebut dijelaskan apa fungsi pers
mahasiswa dan apa perjuangan yang selama ini dikerjakan. Digaris bawahi dalam
acara seminar tersebut, kekuatan pers mahasiswa itu berasal dari Lembaga Pers
Mahasiswa masing-masing, dan setiap kader persma adalah cikal bakal insan pers
yang berkualitas. Kita harus menyadari bila kultur di PPMI sendiri sebagai ruh
yang memberikan pentingnya bartautan atau bekerja sama untuk fokus dan tetap
konsistensi dalam pengawalan sampai penyelesaian isu bersama.
Dimalam hari acara persma fair dimulai, dimana para
Dewan Kota masing-masing menyiapkan pentas seni atau sebuah kreasi seni yang
ditampilkan untuk menghibur semuanya. Kami Dewan Kota Yogyakarta menyiapkan
sebuah teatrikal yang berjudul “Dua Kursi”. Di dalam teatrikal tersebut banyak
pesan yang tercurahkan, diantaranya kursi kekuasaan politik atau presiden yang
menjadikan rebutan para politikus, dimana para politikus berlomba-lomba dalam
memberi JANJI-JANJI untuk rakyat kecil dan UANG dan SEMBAKO yang dihamburkan
untuk mendapatkan suara yang banyak.
Kursi yang lain adalah kursi kepemimpinan sebuah
organisasi yang jarang diminati oleh banyak orang. Karena tidak memberikan upah
atau gaji. Karena kita disibukkan dengan mencari uang sebanyak-banyaknya agar
kehidupan kelak akan makmur. Itulah manusia.
Setelah acara persma fair selesai, esok harinya
dilanjutkan dengan jalan-jalan atau liburan. Yang pertama di pantai mertasari,
disana kami PPMI Nasional membersihkan pantai dari sampah yang membuat pantai
itu terlihat kotor. Setelah dari pantai mertasari, dilanjutkan mengunjungi
monumen perjuangan rakyat bali atau BTDC. Disana terdapat miniatur yang
mengisahkan dari pertama adanya pura dan sampai perjuangan mencapai kemerdekaan
RI.
Dilanjutkan dengan wisata terakhir ke pantai
waterblue dan nusa dua, jalan-jalan dengan rasa senang menghilangkan rasa capai
yang ada. Malam harinya seluruh PPMI DK masing-masing memberikan kesan untuk
rangkaian acara yang telah dilaluinya. Setelah selesai kami PPMI DK Yogyakarta
berpamitan pulang, tepatnya jam 21.00 WITA kami berangkat dari UNHI Denpasar
Bali menuju Pelabuhan Gilimanuk (Tiba jam 02.30 WITA). Dan langsung naik kapal
menuju ke pelabuhan ketapang.
Sesampainya di pelabuhan ketapang dilanjutkan jalan
kaki menuju ke stasiun banyuwangi baru yang hanya berjarak 500m dari pelabuhan.
Disana kami istirahat sambil menunggu kereta api Sri Tanjung tujuan Lempuyangan
Yogyakarta, dan berangkat kereta api tersebut jam 06.00 WIB.
Dan akhirnya sampai juga di Lempuyangan jam 23.15
WIB, keretanya yang molor dan membuat kami kelimpungan menunggu sampai jogja .
ahahahaha maklum kangen jogja .
Kesan kesan sangat banyak ketika saya di UNHI
Denpasar Bali, tak akan terlupakan dan selalu membekas di otak dan hati. Acara
tersebut sangat sukses dan tak akan bisa diulangi lagi. Sampai berjumpa kembali
wahai rekan-rekan pers mahasiswa seluruh Indonesia.
SALAM PERS MAHASISWA ...!!!
edhi chiwa
Pers Mahasiswa Super Jimo
STIA "AAN"
edhi chiwa
Pers Mahasiswa Super Jimo
STIA "AAN"
0 komentar:
Posting Komentar