Kamis, 07 Maret 2013

Pemanfaatan Cyberspace untuk peningkatan kualitas mahasiswa


Sebenarnya mengenai kehidupan kita saat ini sudah dipikirkan oleh nenek moyang kita.
Setiap generasi akan ditakdirkan menjadi generaasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya.
Change or lost in ICTs age
: berubah atau hilang dari abad mutakhir ini.percaturan komunikasi telah menjadi legaliter( mempunyai hak yang sama/ dindinng-dinding pemisah bisa dijebol) sehingga kita mempunyai peluang dan kesempatan yang sama.
Pikiran kita mempengaruhi kehidupan kita.  Karena tindakan kita berawal dari pikiran kita. Untuk mengikuti zaman mutakhir ini kita harus cerdas dalam membangun komunikasi.
ICTs Age
Making new habit
Paridigm shift migrasi from primitif study to progresif study.
Primitif study bisa dikatan sebagai pikiran mahasiswa yang berfikiran masih primitif. Ciri-cirinya adalah hanya suka bergaul dengan teman yang itu-itu saja tidak suka bergaul dengan teman selain kelompoknya, membaca dari buku halaman depan.
            Progresif study biasanya ditunjukkan dengan prinsip-prinsip yang kuat namun selalu mengoreksi bila mendapat masukan.
Kita harus mempunyai model untuk membuat kebiasaan baru yaang baik untuk kita yaitu dengan alat-alat komputer seperti :
1.      Jaringan internet
2.      Facebook
3.      Penyedia jaringan strategis (Provider Strategis)
4.      Electronic dictionary (Software kamus bahasa Indonesia)
Untuk menjadi Cyber Space kita harus bisa berbahasa inggris.
Pemberdayaan Jaringan Cerdas adalah:
1.      Mempunnyai facebook domestik dan Internasional
Jaringan facebook domestik hanya untuk di dalam negeri saja, kita perlu menggunakan facebook internasional untuk
2.      Anak terminal net
3.      Berumah diperpustakaan dunia
4.      Sharing Web among us.


POINT-POINT
·         Orang lain bisa resperativ bagi kita.  Untuk meraih kesuksesan tidak mudah kita harus membaca buku Bambu China. Seperti  yang dipaparkan dalam kuliah umum dijelaskan bahwa bambu China tumbuh dalam waktu yang panjang dan membutuhkan kesabaran yang banyak. Jika bambu itu sudah tumbuh akan menjulang tinggi ke atas. Cerita bambu China itu menganologikan keberhasilan kita. Di dunia ini tak ada kesuksesan yang dicapai dengan mudah. Seperti bambu itu memerlukan waktu, kesabaran dan kedisplinan.
·         Kenikmatan intelektual travicking akan terasa setelah kita mengerti dan mengikuti apa yang sebenarnya diri kita butuhkan.
·         Para juara berkumpul pada suatu tempat. Kita harus mengikuti jejak mereka. Setidaknya kita harus mempunyai hobi. Dari hobi tersebut kita menjadi tahu arah kemana jalan kita. Kembangkan hobi kita, dan bergabung dengan grup-grup yang mempunyai talenta seperti kit. Dengan sendirinya akan menghantarkan diri kita.
·         Rajin membuat metodelogi  untuk membentuk Validitas sesuai kecakapan pengetahuan. Bila kita mencari data lewat  Cyber Space harus tidak malas-malas untuk meneliti satu persatu hasil pencarian kita. Argumen yang kita berikan juga membantu kevalitan data tersebut.
·         Ternyata jurnal yang dimasukkan dalam cyber space sudah menjadi milik publik. Kita bebas untuk menjadikan referensi dengan catatan memberikan alamat saat kita mengambil jurnal itu.
·         Fakta tidak penting yang terpenting adalah sikap menghadapi kenyataan karena manusia tidak mempunyai batas untuk berinovasi tetapi manusia mempunyai keterbatasan. Kita harus mengubah keterbatasan itu  menjadi spirit.
·         Thomas Alfa Edison merupakan seorang ilmuan besar dunia. Kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia menjadi penemu bola lampu. Bayngkan bila saat ini tidak ditemukan bola lampu kita masih dalam kegelapan. Thomas mempunyai suatu kedisplinan ynag tinggi setiap 10 hari harus menghasilkan sesuatu dan setiap 6 bulan harus mengeluarkan yang pantas yang bisa memukau semua orang.
·         Kita harus menjadi mahasiswa yang bersinar.
Potensi dalam diri kita sangat luar biasa sehingga kita harus bertemu pada tempat yang tepat . tidak berarti dengan kampus yang besar namun diri kita lah yang harus menentukan bukan orang lain.
·         Yang kita butuh bukan gelar tapi kapasitas kita.



0 komentar:

Posting Komentar