Senin, 29 Juli 2013

bersyukur atas nikmat Allah SWT


Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin washolatuwassalammu’ala asrofil ambiya’i wamursalin. Wa’ala alihi wasokhbihi wassalam. Asyhadu’ala illahaillAllah wa asyhaduanna muhammadan abduhu warosuluh . ammaba’du.
Bapak ibu jama’ah sholat isya’ yang dirahmati Allah, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan kepada kita, nikmat yang begitu besar sehingga kita masih bisa menjalankan sholat isya’ berjama’ah dan nanti dilanjutkan sholat tarawih berjama’ah .
Tak lupa sholawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang telah memberikan kepada kita tuntunan dari jaman kegelapan ke jaman terang benderang . semoga syafa’at beliau tercurah kepada kita hingga akhir jaman kelak. Amin.
Bapak ibu jama’ah sholat isya’ yang berbahagia, pada kesempatan waktu lalu saya pernah berbicara tentang segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, nikmat iman, hidup, kesehatan, keluarga, ilmu dan harta . dari beberapa nikmat utama tersebut itu semuanya dipercayakan atau diamanatkan oleh Allah kepada kita, manusia. Nah karena berstatus sebagai titipan, maka kita hanya memiliki hak pakai, bukan hak milik. Semua hak milik adalah milik Allah sepenuhnya. Oleh karena itu kita tidak pantas kalau sampai berani memamerkan, menyombongkan, membanggakan semua milik Allah yang ada pada kita.
Titipan Allah kepada kita bersifat sementara, pada saat nya wAllahu A’lam Allah akan mengambil kembali sewaktu-waktu. Kita tidak pernah bisa mempertahankan apabila Allah telah memutuskan untuk mengambil dari kita.
Nah, apakah kita menyadari akan amanat ini? Seperti dalah firman Allah QS. An-Naml 40

yang artinya : Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Dalam ayat tersebut, orang yang bersyukur adalah orang yang menyadari bahwa semua yang diberikan Allah adalah amanat yang harus ditunaikan, yaitu menjadi media untuk memberikan kemaslahatan kepada sesama manusia. Nah orang yang tidak menyadari bahwa semua yang dipunyai itu merupakan amanat Allah, maka ia adalah orang yang kufur. Orang yang kufur mengklaim bahwa kekayaan yang dimiliki sebagai hasil kerja keras siang malam, keselamatannya diklaim sebagai hasil dari kehati-hatiannya. Karena klaim tersebut, maka dia merasa memiliki hak sepenuhnya terhadap apa yang ada pada dirinya dan berhak memakai sesuka hatinya tanpa memperdulikan orang lain mendpt manfaat atau tidak.
Berusaha memang diwajibkan Allah, tanpa berusaha siapapun tdk akan mendapankan hasil. Tetapi siapakan yang bisa menjamin bahwa setiap usaha yang selalu berakhir dengan kesuksessan? Tdk ada yang bisa menjamin. Oleh karena itu tuntunan islam ialah kita berusaha semaksimal mungkin kemudian kita mohon kepada Allah untuk keberhasilan.
Jadi janganlah mengikuti sikap orang yang kufur dengan kesombongannya menjamin semua keberhasilan, kekayaan yang dia diupayakannya. Jadilah orang yang bersyukur, yang selalu menyadari semua keberhasilan kekayaan pada diri kita semata-mata karena karunia Allah, semata-mata titipan Allah yang tidak pantas untuk disombongkan.
Sadarilah bahwa sikap bersyukur akan sangat bermanfaat bagi diri kita FAMAN SYAKARO FAINAMA YASYKURU LINAFSIHI. Sebaliknya, sikap kufur akan merugikan kita karena akan mendapat ancaman dari Allah SWT, WALAIN KAFARTUM INNA ‘ADZAABI LASYADIID.Oleh karena itu, marilah kita menyukuri nikmat Allah berupa apapun yang kita miliki dengan menjadikan sebagai alat mengabdi kepada Allah. Semoga sedikit ilmu ini bermanfaat bagi bapak ibu dan jama’ah sekalian. Sekian dari saya kurang lebihnya mohon maaf, wasalamu’alaikum wr.wb.

0 komentar:

Posting Komentar